Kamis, Oktober 14, 2010

Selamat Jalan UTI

Selamat Jalan Uti…

( …sugeng tindak Uti ndherek Gusti Yesus, donga pangestu kangge putro wayah…bisikku sebelum peti itu tertutup…)

Tubuhmu terbujur kaku,
matamu terpejam dengan tenang…seakan tidur dengan pulas
mulutmu tertutup terkatup diam membisu
namun masih ada senyum, senyum terakhir yang kau berikan
untuk anak anakmu saat mengangkat jenazahmu
nafasmu terhenti sudah

Aku tahu…kami semua tahu
ibu telah pergi ke surga menemui Tuhan nya
yang tak pernah ada dalam bayanganku, begitu cepat…
sakit yang di deritanya selama 2 minggu
menjadi jalan dan pertanda bahwa akhirnya
engkau pulang ke pangkuanNya.

Ibu
hari sabtu pagi itu, tanpa terduga engkau mengalami
pusing yang amat sangat
ternyata ini serangan pertama dan terakhir yang
mengakibatkan dirimu roboh lemah tak berdaya
hingga koma sekitar 2 minggu
meski engkau sempat ‘menyenangkan’ hati keluarga
dengan recovery yang sangat fantastis.
sehari pasca operasi external drainase, engkau
masih sempat berbicara ngobrol dengan Kakung dan anak anak
serta kerabat yang menjengukmu
dan dokter pun sepakat memindahkan dari ruang IMC ke
bangsal perawatan.
di bangsal Elisabeth, kami semua menunggumu
kakung memijit kaki kanan yang pegal pegal, aku memijit kaki kiri
dan memegangi tangan kirinya. Demikian juga adik adik
waktu giliran makan, kusuapi dan dengan lahapnya engkau
menghabiskannya…
namun hanya sehari engkau berada di bangsal ini
untuk kembali ke IMC lagi…
sempat terjadi gagal nafas dan dipindah lagi ke ruang ICU
sampai pada suatu sabtu pagi jam 10.00  2 oktober 2010 sabtu pon
engkau menghembuskan
nafas terakhir di depan kami semua


Ibu…
tak lama ibu telah terkubur ditanah merah
hanya sendiri
dukaku… ibu pasti tau menjalar sekujur tubuh
biarlah ibu… pulanglah dengan tenang

besar pengorbanan yang telah engkau berikan
tak satupun langkahmu yang tak berarti di hidupku
kau keluarkan semua tenagamu untuk melahirkan
kami anak anakmu
meski semua yang terbaik telah kami berikan padamu
itu semua tak akan bisa menggantikan semua pengorbanan
kerja keras semangat luar biasa
secoret kata ini, kutuliskan
betapa besar pengorbananmu untuk anak anakmu
kini aku bisa memahami,
betapa berartinya dirimu …bagi kami anak anakmu
tak mampu kami membalas semua pengorbananmu
hanya menghormati dan memberi yang terbaik untukmu
meski tak besar

kami akan terus berusaha untuk bisa membuat dirimu
tersenyum melihat anak anak anakmu
Ibu terimakasih, kasih dan pengorbananmu akan terus anak anakmu
Ingat.

Saat ku balita, yang masih kuingat adalah saat kakiku masuk ke jeruji sepeda dibonceng oleh Bapak…dan Ibu menggendongku diboncengan sepeda…tanpa disadari kakiku masuk ke jeruji sepeda belakang. Waktu itu usiaku 3 tahun, kata Ibu.
Saat ku berumur 5 tahun, oleh ibuku aku dititipkan ke temenya untuk sekolah. “Tidak usah pake taman kanak kanak., kalo bisa mengikuti pelajaran biar saja langsung masuk SD,”, kata ibu.
Saat ku sekolah dasar, sepulang sekolah sering ku buka tas kerjanya untuk mencari makanan atau oleh oleh yang di bawanya.
Saat ku sekolah menengah membelikan buku buku pelajaran. Yang ku ingat, ibuku pernah membelikanku buku bekas untuk pelajaran PKK. Meski bekas tapi masih utuh dan sama kondisinya dengan buku baru.
Saat ku sekolah menegah atas, aku harus berpisah dengan keluargaku karena harus sekolah di tempat nenek ku di Jogjakarta. Ibuku memberikan semangat dan pesan untuk belajar dengan benar dan tak lupa memberiku uang sangu setiap bulannya.
Saat ku kuliah, dengan segala kerja keras engkau mendukung dana dan doa yang tak terputus
Saat ku dewasa dan berkeluarga, engkau memberi kami restu, dorongan semangat, wejangan nasihat, penghiburan di kala goyah dan berpesan untuk tetap setia ndherek Gusti Yesus.
Matur nuwun Uti awit sedaya welas asih dateng sedaya putro wayah. Nyuwun pangapunten awit para putra wayah katah klentu nipun amargi saking soba sita ingkang mboten mranani dumateng penggalih Ibu.

( …sugeng tindak Uti ndherek Gusti Yesus, donga pangestu kangge putro wayah…bisikku sebelum peti itu tertutup…)

Kamis, Agustus 12, 2010

Pitulasan 2010

17 an alias Pitulasan 2010




Tujuh Belas Agustus tahun empat lima itulah hari kemerdekaan kita, hari merdeka nusa dan bangsa hari lahirnya bangsa Indonesia..Merdeka ! Sekali merdeka tetap merdeka selama hayat masih dikandung badan kita tetap setia tetap sedia mempertahankan kemerdekaan kita…….sepenggal syair lagu wajib jaman ayahnya tzevael SD dahulu…Sebentar lagi juga kita akan memperingati HUT kemerdekaan RI, makanya H-7 ayah sudah siap siap pasang bendera di taruh di depan rumah. Sebelum bendera dipasang…..eee udah ketahuan dulu sama tzevael…ya untuk mainan dech..ayah ikat bendera dengan bambu pendek. Mulailah tzeva memainkan dan mengibarkan benderanya……

Itu lho benderanya….





Siap siap untuk dikibarkan…







Hore hore berkibar…


Kamis, Agustus 05, 2010

Little tzeva Darling of Ngingas

Little tzeva Darling of Ngingas

Sekarang ini kegemaran tzevael adalah menonton film anak anak di TPI. Serial film yang paling digemari adalah Bernard Bear, Little Krishna dan sesekali Upin dan Ipin. Jadi rangkaian serial film anak anak tersebut disiarkan oleh TPI sore hari secara berurutan mulai dari Bernard Bear diteruskan Upin dan Ipin dan berlanjut ke Little Krishna.

Saking seringnya menonton serial Little Krisna, tzevael sudah mulai hapal dengan gerakan gerakan berkelahinya Krishna melawan musuh musuhnya. Sesekali tzeva mempraktekkan kepada kami, dengan memperlihatkan gerakan gerakan seperti dalam serial Little Krishna.

Hmmm...seriusnya nonton Krishna



 

 
Sedang meniru gaya berkelahi Little Krishna






 

Memakai kaos baru Krishna pemberian ayah





Senin, Juli 26, 2010

Nonton gajah dan jerapah

Sebenarnya tidak ada rencana kita mau ke kebun binatang Ragunan lagi.....kalo diinget inget, tzeva udah ke sana hampir 4 (empat) kali, jadi sudah sering. Dari semua pintu masuk juga sudah di coba, tapi yang paling sering lewat pintu Utara (pintu utama) dan pintu Timur. Lewat pintu Timur ini paling dekat karena hanya berjarak 4 km dari rumah tinggal. Rencana kita mau maen ke Depok – Margocity, dan cari mie aceh di Jl. Margonda yang katanya enak. Berhubung surat surat kendaraan tidak lengkap dan sekarang lagi ada operasi Patuh Jaya, hehehe kita hindari saja bepergian yang agak jauh dan lewat jalan utama. Kalo ke kebun binatang Ragunan khan cuma dekat, tidak banyak resiko di jalan raya. Dari rumah Belimbing kita berangkat jam 09.15 sampai gerbang Timur Ragunan sekitar jam 09.30. Kita langsung beli karcis, untuk dewasa kita beli 2 tiket @Rp. 4.500. Jadi kita beli untuk ayah, mama dan tzeva. Lalu ayah parkir dulu kendaraan. Sebelum masuk area kebun binatang, ayah sama tzeva beli lauk ayam bakar di rumah makan Padang sebelah pintu gerbang, eee disana tzeva minta dan nunjuk nunjuk minuman teh botol yang ada di kulkas. Akhirnya jadi beli lauk ayam bakar dada dan teh botol yang dibungkus plastik, diminum oleh tzeva dengan memakai sedotan. Masuk pintu gerbang langsung melihat area Onta, tzeva seneng sekali keliatannya...girangnya minta ampun, sambil sesekali berteriak ta...ta...ta...de (onta onta onta gede).



Melanjutkan perjalanan dengan melihat lihat gajah...



Melanjutkan perjalanan dengan melihat lihat Jerapah...



Melanjutkan perjalanan dengan melihat lihat Zebra...



Naek delman istimewa ku duduk di muka...Duduk di muka pak Kusir eee....salah....yang bener, duduk di samping pak Kusir yag sedang bekerja, mengendali kuda supaya baik jalannya...Tuk tik tak tik tuk, tik tak tik tuk tik tak tik tuk, tuk tik tak tik tuk suara sepatu kuda.



Sekitar jam 12 siang kita pulang dari Ragunan dan mampir makan siang di warung soto Bogor. Ayah pesen soto daging dan mama pesen soto mie. Ayooo....makan siang rame rame nyam...nyam....lezaaaaaaatnya....








Kamis, Juli 22, 2010

Bermain Gitar

Bermain Gitar

Ini adalah gitar punya tzeva, hadiah dari mama Mini. Mama Mini adalah orang yang tiap hari membantu dan menjagai tzeva, sewaktu tzeva ditinggal oleh ayah dan mama bekerja. Hadiah ini dikasih pada waktu tzeva ulang tahun ke 2. Bagus ya...gitarnya. Hadiahnya dibungkus kertas kado warna biru, lalu dibuka sendiri sama tzevael. Setelah dibuka, tzeva diajarin sama ayah cara maen gitarnya....cara memegang dulu yang penting. Diajarin sekali tzeva langsung inget...Nah...sekali pegang tzeva langsung bikin kunci D minor



dan C minor hehehe....kebetulan bener tangannya...



lihat dong di fotoku...tuh...tangan kiriku sudah benar khan letak kunci dan gripnya. Ayooooo...kita mulai bernyanyi...lagu apa yaaa....kesukaan tzeva saat ini adalah lagu kereta api. Jreng...jreng...jreng....naek kereta api tut...tut...tut siapa hendak turut ke Bandung – Surabaya........Besok kalo mau belajar gitar sama om Lilik saja yaaa....

Kamis, Juli 15, 2010

Jalan Jalan Ke Ragunan


Hari Sabtu, ayah dan mama tzeva libur tidak ngantor. Makanya bikin acara jalan jalan ke kebun binatang Ragunan. Jaraknya hanya 5km dari tempat tinggal. Jadi bisa dikatakan sangat dekat dan mudah di jangkau, akses nya sangat mudah dari rumah. Kita sudah menjanjikan pada tzevael untuk pergi ke Ragunan, melihat binatang kesukaan tzeva, iya...dia sangat senang dengan Gajah. Gajah ...binatang yang besar, kupingnya lebar...belalainya panjang....

Di kantor ayah sepakat untuk jalan ke Ragunan bersama keluarga om Niko. Kita sepakat bertemu hari Sabtu di sekitar kandang Gajah. Deal...deal...

Hari Sabtu, kita ke Ragunan dan masuk melalui pintu Utara, meski sebenarnya masuk lewat pintu Timur lebih dekat. Tapi, untuk menggampangkan nanti ketemuan dengan keluarga om Niko. Setelah kita sampai di lokasi, masih meninggu kedatangan keluarga om Niko....hehe lama juga, ternyata mereka kejebak macet...kita tungguin sambil tzeva melihat lihat binatang. Dari pintu Utara, kita bisa melihat burung pelikan di kolam dan jerapah. Tzevael takut melihat jerapah, kaget mungkin melihat jerapah yang tinggi sekali...akhirnya ngajak pergi ke tempat lain. Ketemu tempat istirahat yang ada telepon umumnya, malah mainan gagang telepon umum.


Beberapa saat kemudian keluarga om Niko datang. Ada Eyang Uti, Tante Dini, dan Kakak Gwyllin. Nahhh...jadi tambah seru dech. Mulailah kita berkeliling Ragunan, dengan naek kereta. Dilanjut keliling lagi dengan mengendarai atau naek delman. Yang ini nich...tzevael tidak bisa naek sekali, bener khan dia naek lagi...huahuahua...nangis tidak mau turun.


Eyang nya kakak Gwyllin bawa masakan dari rumah...nah, kita gelar tikar di kebun sambil makan bareng...nyam nyam nyam ueeeenak yaaa....masakan Eyangnya kakak Gwyllin. Ayo kita serbu makanannya...nambah...nambah...makannya biar kenyang trus nanti jalan jalan lagi....Sambel tumpangnya mana yaa Eyang Uti hehe. Kapan kapan kita jalan jalan bareng lagi yaaa...bisa ke puncak, anyer atau tempat laennya....atau berenang ke ceria Kukusan yang dekat rumah aja.