Rabu, Mei 26, 2010

Happy Birthday Tzevael


Happy Birthday Tzevael…..2th

27 Mei
Selamat ulang tahun, Ayah ucapkan…..
Selamat panjang umur, Mama ‘kan doakan…..
Selamat sejahtera, sehat sentosa…..
Selamat panjang umur…Kakung, Uti, Om Sigit dan Om Lilik doakan…..

Puji Syukur, atas limpahan rahmat dan kasih karuniaMu yang telah Engkau berikan kepada tzevael.
Ya Tuhan, aku berdoa...Berkatilah dan lindungilah tzevael dengan rahmat kesehatan, kebijaksanaan dan akal budi yang baik.
Ya Tuhan, bimbinglah dan lindungilah hidupnya dari bahaya dan ketidaktentuan dunia ini.
Aku mempersembahkan dirinya kepadaMu, ya Hati Kudus Yesus, dengan harapan agar seluruh hidupnya, seluruh penderitaannya, seluruh suka citanya, seluruh keberadaannya, dipergunakan dalam mencintaiMu, menyembahMu, memujiMu dan mengandalkanMu.

Bapa kami yang ada disurga,
Dimuliakanlah namaMu,
Datanglah kerajaanMu,
Jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam surga,
Berilah kami rejeki pada hari ini,
Dan ampunilah kesalahan kami,
Seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami,
Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,
Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.

Salam Maria,
Penuh rahmat,
Tuhan sertamu,
Terpujilah engkau di antara wanita,
Dan terpujilah buah tubuhmu Yesus.
Santa Maria,
Bunda Allah,
Doakanlah kami yang berdosa ini,
Sekarang dan waktu kami mati. Amin.

Kemuliaan kepada Bapa, Putera dan Roh Kudus,
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Lafal semakin jelas


Lafal semakin jelas…..

Hari hari menjelang ulang tahun tzevael yang ke 2, banyak perkembangan yang terjadi. Secara motorik tzevael tumbuh dengan menggembirakan, riang, lincah dan ammmpuuuun…..banyak sekali akalnya. Kesukaannya menari sering membuat kami tertawa. Ternyata tzevael sudah bisa memilih jenis lagu yang dia suka. Irama dengan beat riang adalah kesukaannya. Nah, pernah ada topeng monyet kita panggil untuk main di halaman rumah…lihatlah reaksinya mendengar irama musik topeng monyet…

Menyebut dan memanggil nama mamanya sudah lama bisa….Tapi untuk menyebut dan memanggi “ayah”. Barang kali ada kesulitan yaaa…dan kata “papa” mungkin lebih mudah daripada kata “ayah”.
Sekarang tzevael sudah bisa menyebut dan memanggil dengan kata kata “ayah”. Seperti saat malam sebelum tidur selalu memanggil dengan kata “ayah…ayah…ayah”. Agar ayah nya, ikut naik ke tempat tidur. Mengharukan dan membanggakan.

Selasa, Mei 25, 2010

Bulu Tangkis


Bermain Bulu Tangkis

Raket sudah di tangan….pengangan tangan kanannya sudah benar…shuttlecock ada di tangan kiri. Servis akan di lakukan oleh tzevael mengarah pada om Sigit.
Siaaaaaaaaaap …….Mau jadi juara Olimpiade di tunggal putrra yaaaa….
Ayo kalahin Kakung atau Ayah atau Om Sigit dulu…..kalo Om Lilik pasti kalah dech (soalnya tdk bisa maen bulutuangkis hehehehe … maap ya Om). Kalo Kakung, Ayah dan Om Sigit khan jelas ketahuan tuh…pada jago semua.

Waktu pulang kampung ke Jogja, pagi pagi tzevael sudah bangun….melihat ayah dan om Sigit maen bulutangkis di depan rumah..jadi kepingin dechhhhh….akhirnya tzevael minta raket, kita kasih raket titanium yang harganya murah hehehe…takut nanti di banting banting…kalo pecah atau patah framenya bagaimana ? Tapi dengan raket tersebut tzevael sudah senang…

Raket yang mahal nya besok beli kalo sudah latihan di Jaya Raya atau Djarum Kudus yaaa……….

Barang Mahal


Barang Mahal

Kejujuran bisa jadi berefek sangat menyenangkan – membanggakan atau bahkan justru sebaliknya akan sangat menyakitkan…..
Lalu….bolehkah kita berbohong ? Meski ada alasan bermacam-macam, yang paling populer adalah Berbohong untuk Kebaikan.
Apa pendapatmu tentang kalimat ini ? Sekedar menyetujui, meng-iya-kan demi kelangsungan dan kebaikan suatu hubungan atau alas an lain lagi…..Apakah anda salah satu penganut aliran berbohong untuk kebaikan ini….kalo iya tolong jelaskan alasan logis dan etikal, mengapa aliran ini anda anut….. hmmm
Bagiku bohong adalah bohong. Tidak ada alasan apapun untuk mem-mahfum-kannya menjadi sarana menuju kebaikan…..

Tgl. 24 Mei saya jalan jalan ke lobby Hotel Marriot setelah makan siang..ya kira kira jam 12.30…..Jalan dari kantor OCBC NISP Tower siang hari terik panas ke arah Hotel Marriot. Menyeberang jalan di depan Mal Ambassador yang sangat ramai di saat pas waktunya para karyawan makan siang, menyusuri trotoar Kawasan Mega Kuningan. Sesampai di gedung Rajawali sempat bertanya pada seorang security yang menggunakan baju biru, yang bawa pentungan. (serem juga tuh pak security). Tanya saya: “Pak…kalo mau ke lobby Hotel Marriot lewat mana yaaaa ?”. Jawab petugas security dengan ramah: “Bapak menyusuri trotoar ini saja, muter ke kanan terus sampai lobby….yach lumayanlah Pak kalo jalan kaki”. “Terimakasih banyak Pak, tidak apa apa… saya jalan kaki saja sekalian bakar lemak sehabis makan siang,” jawabku dengan semangat meski panas menyengat.

Nah, sebelum sampai Lobby ternyata ada jalan untuk keluar masuk kendaraan (mobil) ke lantai basement B1. Hehe…tanpa sungkan sungkan, saya nanya lagi sama petugas security Hotel. Tanya saya: “ Pak, kalo mau ke lobby Hotel lewat mana yaa…?”. Jawab salah seorang petugas security: “Lewat jalan sini saja pak…lebih dekat”. Sang security menunjukkan jalan lewat Basemen B1, lalu menaiki lift Basemen menuju Ground Floor atau lobby. Sebelum masuk area, ternyata pemeriksaannya luar biasa ketat, dari dompet, HP, kunci mobil / kunci motor, barang bawaan kita dll. Mungkin trauma kejadian bom bulan Juli 2009 yaaa.. Ingat khan, bom yang memporak porandakan lobby Hotel Marriot. Banyak korban berjatuhan, baik koraban jiwa dan korban luka luka. Hmmm…miris juga masuk ke ruangan lobby Hotel. Terbayang tragedi setahun silam. Luas juga lobbynya, dengan marmer warna krem alias coklat muda yang mengkilap. Bingung juga masuk ke lobby, soalnya belum pernah maen kesana. Tapi, saya tidak kehilangan akal, untuk menghilangkan perasaan nervousku kuambil telepon dari saku celana, ku pergunakan HP ESIA kesayanganku yang sudah butut, ditambah sering dibanting oleh tzevael, jagoanku di rumah.

Lalu, ku pencet nomor 957026xx tapi tidak ada jawaban, kuulangi lagi….redial lagi…..kuulangi lagi berkali kali…sampai bosan…… tapi tetap tidak dijawab. Inilah yang kukatakan bohong berawal dari sini. Kenapa bisa demikian ? Ya harus bisa dong…..Aku menangkap banyak keganjilan disini. Adalah soal penghargaan yang tidak ada sama sekali terhadap laki laki. Lewat sms mengabarkan bahwa si empunya nomor tersebut sedang makan siang di restoran Syailendra. Mendengar informasi tersebut, dan keinginan untuk ketemu di restoran Syailendra, maka aku langkahkan kakiku menuju ke sana. Jarak yang bisa ditempuh sekitar 15 menit jalan kaki dari kantorku. Lewat berita sms pula kami bisa bertemu di sana. Ternyata jawabannya menyakitkan. “ Aku sedang menunggu Boss ambil berkas di apartemennya, dan sebentar lagi menuju kantor,” jawabnya. Merasa dibohongi, aku telepon terus menerus, meski tidak direspon. Bahkan sesekali teleponnya dimatikan. Namun ada kesempatan telpon diangkat, sekali lagi jawabnya sedang naik mobil menuju kantor, nanti akan ditelepon dari kantor,” jawabnya. 10 menit saya menunggu telepon dari kantornya fi lobby Hotel Marriot, namun yang ada janji palsu alias mulut bohong…Saya sempat meminta berapa nomor kantor, namun tidak dikasih. Aneh bukan ? Sangat aneh. Banyak ketidaksesuaian antara omongan dan posisi dimana dia berada. Merasa diombang ambingkan oleh pernyataannya yang jelas berbohong, sakit hatilah saya. Hmmmm…..saya sudah dibohongi…..Masa sich, tidak ada waktu semenit atau lebih untuk saya yang sudah berpanas panas jalan kaki ke lobby Hotel Marriot. Saya berpikir, ini adalah berbohong. Dan kebohongan ini tidak bisa saya tolerir. Jangan biarkan pondasi yang dibangun dengan kejujuran , perlahan lahan akan dirusak oleh namanya kebohongan. Harus kita hancurkan……

Lama juga saya duduk di dekat restoran Jepang. Heeee..koq tahu restoran Jepang, karena setiap ada tamu yang makan siang selalu menyapa dengan bahasa Jepang. Kimonolah yang tidak bias menipu……Sesekali saya jalan menuju Restoran Syailendra, bolak balik mondar mandir….Yakin, bahwa saya sudah ditipu atau dibohong, dan niat tidak perlu menghabiskan waktu berlama lama untuk orang yang tidak ‘gentle’…tidak mau mengakui kesalahan dan tidak mau minta maaf….Kuputuskan untuk jalan kaki kembali ke kantor. Saya harus bersabar menghadapi orang yang mental dan etikal nya belum sempurna. Meski kita sedang sama sama belajar menjadi manusia sempurna, haruslah ada permintaan maaf dan pengampunan untuk menjadi dewasa dan sempurna. Barang mahal itu namanya …..kejujuran……dan aku menunggu permohonan maaf itu, sekaligus ku berikan pengampunan.

Akhirnya kukuatkan hatiku dengan berdoa.

Doa kepada Hati Kudus Yesus
Ya Tuhan, aku berdoa, agar di rumahku ada damai, ketenangan dan kesejahteraan di dalam naungan-Mu. Berkatilah dan lindungilah usahaku, pekerjaanku, dan semua yang Kau serahkan kepadaku, segala keinginanku.
Usirlah nafsu dari dalam hatiku, rencana palsu dan pikiran jahat. Tuangkanlah di dalam hatiku, cinta kepada sesama dan anugerahkanlah kepadaku semangat penyerahan yang teguh, teristimewa pada saat kemalangan, agar supaya aku bangun dari kebimbangan.
Ya Tuhan, bimbinglah dan lindungilah hidupku dari bahaya dan ketidaktentuan dunia. Jangan lupa, ya Yesusku, orang-orang yang kukasihi, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, yang menyebabkan kesedihanku. Tetapi aku dihibur oleh ketaatan mereka waktu mereka masih hidup, sehingga Engkau tidak menyerahkan mereka kepada maut. Kasihanilah mereka Tuhan, dan bawalah mereka kepada kemuliaan surgawi. Amin.

Kamis, Mei 20, 2010

Belajar


Belajar Menulis

Senang sekali rasanya melihat kemajuan demi kemajuan yang diperlihatkan oleh tzevael. Hari ini dia belajar menulis. Yang membuat kita merasa senang adalah kemampuan tzeva memegang alat tulis. Lihatlah mama Yuni, aku bisa pegang alat tulis dengan benar……tzeva sekarang lagi buat coretan coretan di drawing book….bikin lingkaran juga sudah bisa…hehe bikin coretan di tangan, pipi dan tempat lain juga sudah pintar.

Hati hati ya tzeva…Ayah dan Mama senang kalo tzeva belajar menulis dan menggambar di drawing book yang sudah di sediakan…jangan di dinding atau tembok yaaaa….

Ada adik Evan di belakang sedang merangkak....Hayo Evan...ikut Mas Tzeva belajar.....

Kembaran Tzevael


Pingin tahu Kembarannya Tzevael….

Tzevael lagi maen sama Kakung dan Uti di rumah Jogja.
Malam hari kita ngumpul ngumpul di ruang TV. Ada Kakung Iin, Uti, Mama Yuni, Om Sigit dan Om Lilik…tak ketinggalan Ayah juga ikut dong….


Liat tzeva lagi lengket sama Kakung dan Utinya, soalnya pas pulang ke Jogja tzeva belom mau ikut mereka. Setelah beberapa hari baru bisa gendong. Kasihan tuh………. Kakung sama Utinya…. mau gendong tzeva tapi selalu gagal, meski melalui beberapa percobaan dan bermacam macam rayuan. Tidak bergeming juga tzeva…..(haha maap ya Kung ).

Tapi akhirnya datang juga kesempatan untuk dekat, bermain dan bercengkerama….
Lihat….ada kesamaan tzeva dengan Kakungnya….apa ya kira kira ? Betul betul betul…jidatnya !
Leeebbbbbaaaaaar tenan ! Mudah mudahan jadi anak pinter ya Le ….Amin.


Ada kesamaan lainnya dong….lagi pada makan buah Duku…
Pasti yang beli Uti….Enak ga yaaa…Ayoooo kita serbu makan biar cepat habizzzzz…..

Hidung Si Jojon


Hidung Si Jojon

Ada kejadian yang membuat kami tersentak kaget sebelum kami mudik ke Jogja hari Sabtu Pagi Jam 07 an. Setelah tzevael rapi, kami berencana mau pamitan ke tempat Engkong, Nenek dan mama Mini (Mama Mini, membantu kami merawat tzevael 5 hari kerja).
Pas sampai di rumah Engkong, tzeva maenan di tangga pintu masuk rumah eeee karena kami sama sam teledor, dengan begitu cepat tzeva nyungsep jatuh…mau nya dia akan ambil sandal jepit, tapi karena kesimbangan kurang akhirnya nyungsep dech….nangis yang kencengnya luar biasa karena ada luka di bawah hidung nya.
Tapi ga apa apa yan tzeva….Lelaki harus kuat ! Jangan gampang nangis….

Hehehe ini dia, luka di si Jojon.

Naek kereta api Tut...Tut...Tut


Naik kereta api tut tut tut…siapa hendak turut…..

Ke Jogja, liburan ke tempat Kakung dan Uti…tzevael naik pesawat Garuda.
Naik Taksi dari rumah Belimbing memakai jasa driver langganan TAXIKU namanya pak Bambang pesawat telpon nya 081218998769. Pak Bambang ini membantu kami, mengantarkan ke Bandara Soekarno – Hatta tidak untuk kali ini saja. Tzevael sudah seringkali naik pesawat,,,,,(Kakung dan Utinya ngiri hehehe….0. Sewaktu masih dikandungan usia 5 bulan, tzeva sudah naik pesawat Garuda PP Jakarta – Jogjakarta. Trus usia 7 bulan pulang mudik juga. Desember 2009 Pulang ke Jogjakarta lagi naik pesawat Garuda. Hmmm…anak pinter, di Bandara Soekarno – Hatta sangat gembira melihat banyaknya pesawat….tanganya dinaikkan ke atas sambil mulutnya bunyi ngueng ngueng ngueng….(bunyi pesawat. Red).
Mama Yuni yang punya usul kalo mudik kita naek pesawat saja. Khan cepet tuh Cuma 50 menit. Ayahnya sich setuju aja….kata Boss…hehehe

Pas pulang ke Jakartanya, kita sepakat naik kereta Argo Lawu. Alasanya, biar tzevael tahu banyak moda angkutan. Yang pasti tzeva udah pernah naek Ojek, Bajaj, Angkot, Bis Elf, Pesawat.

Nah…perjalanan pulang ke Jakarta dengan kereta memakan waktu 9 Jam. Bandingkan dengan pesawat yang hanya 50 menit.
Di kereta ini lah, tzevael mulai bosan akirnya yaaaa rewel minta jalan jalan di kereta….
Memang…enak naik pesawat Garuda ya tzeva…..

Natalan Ndeso


I ‘ll be Home for Christmas….

Sudah Tradisi….Kata si iklan (yang aku lupa, iklan produk apa…)
Tradisi di keluarga kami,,,ngumpul ngumpul pas liburan Natal. Jadi setiap tahunnya kami sudah harus bersiap siap merancang liburan Natal sampai dengan Tahun Baru…
Hehehe…atur strategi untuk membuat kompromi dengan rekan satu tim kerja (maklum banyak rekan di unit kerja yang merayakan Christmas…jegal jegalan alias cepet cepetan ngajuin cuti biar di approve sama Boss hehe).
Ya,,,mudik kami selalu kami laksanakan pada saat itu, mengingat bermacam macam pertimbangan.
Kalo pas musim mudik lebaran, kami justru malah sering ‘tunggu’ kota metropolitan. Sungguh menyenangkan menunggu kota seramai Jakarta. Kami mendapatkan ‘kelengangan’ yang luar biasa. Mau kemana mana lancar car car…pokoknya the real Jakarta (harusnya) seperti saat saat
Lebaran. Tapi itu hanya terjadi paling seminggu, seterusnya ya…macetnya pooool bikin stress.
Nah, kita harus pintar pintar mengelola setiap kondisi yang kita jumpai di jalan.

Kebetulan Christmas 2009 di adakan di kami punya gubug di ndeso….kebetulan ada garasi yang bisa dipergunakan untuk kumpul kumpul orang orang lingkungan ditambah mendirikan tenda. Kebetulan gubug kami berada di tengah tengah lingkungan, ya lumayan strategis lah…enaknya ada gubug ditepi sawah, suasana masih adem jauh dari hiruk pikuk.
Nah, kesibukan kami biasalah nyiapin tempat untuk acara ekaristi lingkungan.
Nama lingkungan di desaku Lingkungan St. Ignatius Ngingas. Memang hebat orang orang lingkungan di desaku. Mereka masih sangat toleran dalam hal apa saja, guyub rukun, bersatu bekerja untuk mempersiapkan acara Natalan Lingkungan. Kaum Bapak mempersiapkan tempat dan acara ekaristi, kaum ibu mempersiapkan hal hal yang berkaitan dengan ‘perut’ yang namanya konsumsi full lengkap.

Mama dan tzevael nampang pake baju Merah Christmas 2009.

Sang Jagoan




tzevael Radya



Sang Jagoan

Terlahir dengan sesilih tzevael Radyakianri, mengandung arti atau makna kira kira seperti ini tzevael = tentara Allah, radya = menurut kamus bahasa Baoesastro(1935), radya berakar kata sama dengan radyan;rahardyan;raden. Radya atau radyan berarti kerajaan bisa juga raja itu sendiri, sedangkan rahardyan atau raden merupakan orang mempunyai sifat-sifat dapat memengku sebuah fungsi dan misi kerajaan dalam arti luas, kianri = iki anake henri ( dalam bahasa jawa).
Dengan menyandang nama radya, diharapkan kelak si thole dapat menjadi pribadi yang selalu takut akan Allah, menjadi anak Tuhan yang penuh berkat bagi sesamanya, meneladani rasa narimo ing pandhum, memiliki jiwa pengampun, berjiwa sabar, sehingga tidak memiliki sifat pendendam bahkan terhadap orang yang telah menyia-nyiakannya sekalipun. Bakti kepada sang ibu dan keluarga adalah dharma tertinggi dengan pengorbanan segenap jiwa dan raga dan mencintai tanah tumpah darahnya.

Terlahir ke dunia pada hari Selasa Kliwon tanggal 27 Mei 2008, pagi hari jam 06.00 di Rumah Sakit Panti Rapih Jogjakarta, persalinan di bantu oleh dr. Sri Widayanto, Sp.OG. dan Dr. Ratnaningsih, Sp.A yang spesialis anak itu, kebetulan satu paroki di paroki santa Theresia Sedayu, cuma beda lingkungan. Dengan berat 3,33 kg dan panjang 54 cm. Persalinan melalui operasi cesar karena sampai minggu yang terakhir tidak terdapat kontraksi dan posisi nya tidak mulus di jalan lahir. Jadi atas advis dari dokter dan perawat, persalinan melalui pembedahan harus dilakukan karena usia janin sudah memasuki minggu ke 40 an.

Hari Senin tgl 26 Mei 2008, mama Yuni ke RS Panti Rapih untuk menjalani pemeriksaan medis. Dilakukan medical check up pada hari Senin sore jam 17.00 sampai hari Senin malam jam 21.00. Banyak ternyata rangkaian pemeriksaan yang dilakukan oleh perawat. Pokoknya, pemeriksaan dibagi 2, pemeriksaan untuk ibu dan pemeriksaan untuk si Baby. Pemeriksaan dilakukan di gedung Carolus Lt.3. Setelah pemeriksaan selesai, baru dipindahkan ke kamar 409. Kamar yang dipilih kelas I dengan tarif 275.000 per hari. Fasilitasnya ada AC, Kulkas, TV, tempat tidur penunggu, kamar mandi dll...nyaman seperti hotel. Memang beda...Panti Rapih gitu lochhhh hehehe, bersih, tertib dan teratur...Dipilih kamar kelas I biar ibu yang melahirkan dan yang menunggu bisa istirahat dengan optimal.

Hari Selasa, setelah proses persalinan selesai, bayi kemudian ditunjukkan kepada pihak keluarganya. Waktu itu Ayah Henri yang masuk ke ruang operasi dan ditunjukkan oleh perawatnya. ‘ Ini anaknya Pak,’ kata perawat dengan ramah. Dengan perlahan kudekati 2 box berisi dua bayi. Ada bayi laki laki dan bayi perempuan. Bayi laki laki di sebelah kiri ini, pasti anakku,’ pikirku dalam hati. Dari sisi belakang tiba tiba seorang dokter memperkenalkan diri pada saya. Dengan ramah beliau berkata: ‘Kenalkan saya dokter Ratna, sambil menegaskan bahwa bayi di box sisi kiri adalah bayi kami. Dokter Ratna ini adalah dokter spesialis anak, yang turut membantu persalinan bersama dokter Sri Widayanto sebagai dokter spesialis kandungan. Di depan saya, ada box bayi dan di dalamnya tergolek tubuh mungil seorang bayi. Saat itu saya terdiam dan berkata dalam hati: ‘ Tuhan Yesus terimakasih atas anugerah luar biasa dan mujizat ini. Ku serahkan anak ini dalam perlindunganMU, semoga menjadi berkat bagi sesamanya. Amin.

Lalu dari ruang operasi di lantai 1 Gedung Carolus di bawa ke Lantai 4. Disini dilakukan pemeriksaan fisik, meliputi pengecekan fungsi seluruh panca indra, panjang badan, berat badan, sidik jari kaki dan lain sebagainya. Lalu perawat memberikan lembar surat pernyataan untuk ditandatangani oleh pihak keluarga. Setelah ditandatangani, maka pihak keluarga dipersilakan untuk menunggu di kamar yang sudah dipesan, kamar 409. Ternyata..sedang dilakukan perawatan kepada si bayi. Ini dia, foto foto si thole setelah di ‘make up’ jadi ganteng hehehe.... Ada foto yang seperti Kakung Iin, botak dan jidatnya yang lebar bar bar bar.....

Sementara mama Yuni dipindahin di kamar 409 untuk menjalani perawatan dan pemulihan....si thole kecil masih ada di ruangan khusus bayi di lantai yang sama. Sesekali, oleh perawat si thole kecil di taruh di samping mama Yuni untuk minum ASI. Berkah juga, karena mama Yuni produksi ASInya melimpah, jadinya si thole kecil langsung minum ASI eksklusif.
Waktu di rumah sakit, banyak tuh keluarga yang pada nengokin si thole, kalo diinget inget banyak juga yaaa....ada siapa saja yaa, hayo kita sebut satu persatu hehehe mbah Rah, mbah Wing, bude Eka, pakde Ari, mas Uyik, bude Atik, mbak Afa, om Kuncoro, tante asih, Dika, mbah Juwadi, mbah Yuli, ada buanyaaakkk lagi dechhhh...lupa karena saking banyaknya.

Hari Kamis siang sekitar jam 11.00, telepon di kamar 409 berdering. Setelah diangkat, ternyata telepon dari bagian administrasi keuangan, yang menginformasikan bahwa mama dan bayinya sudah bisa di bawa pulang karena kondisinya sehat. Wahh, kaget juga pas lagi pada tiduran istirahat...sudah disuruh pulang. Dengan cepat , kita urus administrasi dan pembayaran selama perawatan mama dan bayinya. Kalo tidak salah tagihan saat itu mencapai sekitar 12 jutaan. Setelah membereskan pembayaran, akhirnya menjelang sore hari kita pulang dari RS Panti Rapih. Mama Yuni, si thole dan Uti pulang naik mobil, sementara ayah dan kakung Iin naik sepeda motor. Sesampai di rumah, banyak lagi saudara yang pingin liat si thole, hehehe kalo yang ini hampir satu kampung dan tetangga satu lingkungan, jadinya kita perlu buku tulis untuk mencatat siapa saja keluarga, kerabat, tetangga yang pingin liat thole, karena mereka pada bawa amplop untuk si thole hehehehe....

Berkah Dalem.

PERESMIAN

Puji Tuhan....

Dengan diluncurkannya blog ini, bisa memberikan pencerahan bagi setiap orang...
Hal - hal positif harus senantiasa kita salurkan
Berbuat baik harus kita lakukan

Semoga selalu menjadi berkat bagi sesama
Tuhan Yesus Memberkati
Amin.