Kamis, Mei 20, 2010

Sang Jagoan




tzevael Radya



Sang Jagoan

Terlahir dengan sesilih tzevael Radyakianri, mengandung arti atau makna kira kira seperti ini tzevael = tentara Allah, radya = menurut kamus bahasa Baoesastro(1935), radya berakar kata sama dengan radyan;rahardyan;raden. Radya atau radyan berarti kerajaan bisa juga raja itu sendiri, sedangkan rahardyan atau raden merupakan orang mempunyai sifat-sifat dapat memengku sebuah fungsi dan misi kerajaan dalam arti luas, kianri = iki anake henri ( dalam bahasa jawa).
Dengan menyandang nama radya, diharapkan kelak si thole dapat menjadi pribadi yang selalu takut akan Allah, menjadi anak Tuhan yang penuh berkat bagi sesamanya, meneladani rasa narimo ing pandhum, memiliki jiwa pengampun, berjiwa sabar, sehingga tidak memiliki sifat pendendam bahkan terhadap orang yang telah menyia-nyiakannya sekalipun. Bakti kepada sang ibu dan keluarga adalah dharma tertinggi dengan pengorbanan segenap jiwa dan raga dan mencintai tanah tumpah darahnya.

Terlahir ke dunia pada hari Selasa Kliwon tanggal 27 Mei 2008, pagi hari jam 06.00 di Rumah Sakit Panti Rapih Jogjakarta, persalinan di bantu oleh dr. Sri Widayanto, Sp.OG. dan Dr. Ratnaningsih, Sp.A yang spesialis anak itu, kebetulan satu paroki di paroki santa Theresia Sedayu, cuma beda lingkungan. Dengan berat 3,33 kg dan panjang 54 cm. Persalinan melalui operasi cesar karena sampai minggu yang terakhir tidak terdapat kontraksi dan posisi nya tidak mulus di jalan lahir. Jadi atas advis dari dokter dan perawat, persalinan melalui pembedahan harus dilakukan karena usia janin sudah memasuki minggu ke 40 an.

Hari Senin tgl 26 Mei 2008, mama Yuni ke RS Panti Rapih untuk menjalani pemeriksaan medis. Dilakukan medical check up pada hari Senin sore jam 17.00 sampai hari Senin malam jam 21.00. Banyak ternyata rangkaian pemeriksaan yang dilakukan oleh perawat. Pokoknya, pemeriksaan dibagi 2, pemeriksaan untuk ibu dan pemeriksaan untuk si Baby. Pemeriksaan dilakukan di gedung Carolus Lt.3. Setelah pemeriksaan selesai, baru dipindahkan ke kamar 409. Kamar yang dipilih kelas I dengan tarif 275.000 per hari. Fasilitasnya ada AC, Kulkas, TV, tempat tidur penunggu, kamar mandi dll...nyaman seperti hotel. Memang beda...Panti Rapih gitu lochhhh hehehe, bersih, tertib dan teratur...Dipilih kamar kelas I biar ibu yang melahirkan dan yang menunggu bisa istirahat dengan optimal.

Hari Selasa, setelah proses persalinan selesai, bayi kemudian ditunjukkan kepada pihak keluarganya. Waktu itu Ayah Henri yang masuk ke ruang operasi dan ditunjukkan oleh perawatnya. ‘ Ini anaknya Pak,’ kata perawat dengan ramah. Dengan perlahan kudekati 2 box berisi dua bayi. Ada bayi laki laki dan bayi perempuan. Bayi laki laki di sebelah kiri ini, pasti anakku,’ pikirku dalam hati. Dari sisi belakang tiba tiba seorang dokter memperkenalkan diri pada saya. Dengan ramah beliau berkata: ‘Kenalkan saya dokter Ratna, sambil menegaskan bahwa bayi di box sisi kiri adalah bayi kami. Dokter Ratna ini adalah dokter spesialis anak, yang turut membantu persalinan bersama dokter Sri Widayanto sebagai dokter spesialis kandungan. Di depan saya, ada box bayi dan di dalamnya tergolek tubuh mungil seorang bayi. Saat itu saya terdiam dan berkata dalam hati: ‘ Tuhan Yesus terimakasih atas anugerah luar biasa dan mujizat ini. Ku serahkan anak ini dalam perlindunganMU, semoga menjadi berkat bagi sesamanya. Amin.

Lalu dari ruang operasi di lantai 1 Gedung Carolus di bawa ke Lantai 4. Disini dilakukan pemeriksaan fisik, meliputi pengecekan fungsi seluruh panca indra, panjang badan, berat badan, sidik jari kaki dan lain sebagainya. Lalu perawat memberikan lembar surat pernyataan untuk ditandatangani oleh pihak keluarga. Setelah ditandatangani, maka pihak keluarga dipersilakan untuk menunggu di kamar yang sudah dipesan, kamar 409. Ternyata..sedang dilakukan perawatan kepada si bayi. Ini dia, foto foto si thole setelah di ‘make up’ jadi ganteng hehehe.... Ada foto yang seperti Kakung Iin, botak dan jidatnya yang lebar bar bar bar.....

Sementara mama Yuni dipindahin di kamar 409 untuk menjalani perawatan dan pemulihan....si thole kecil masih ada di ruangan khusus bayi di lantai yang sama. Sesekali, oleh perawat si thole kecil di taruh di samping mama Yuni untuk minum ASI. Berkah juga, karena mama Yuni produksi ASInya melimpah, jadinya si thole kecil langsung minum ASI eksklusif.
Waktu di rumah sakit, banyak tuh keluarga yang pada nengokin si thole, kalo diinget inget banyak juga yaaa....ada siapa saja yaa, hayo kita sebut satu persatu hehehe mbah Rah, mbah Wing, bude Eka, pakde Ari, mas Uyik, bude Atik, mbak Afa, om Kuncoro, tante asih, Dika, mbah Juwadi, mbah Yuli, ada buanyaaakkk lagi dechhhh...lupa karena saking banyaknya.

Hari Kamis siang sekitar jam 11.00, telepon di kamar 409 berdering. Setelah diangkat, ternyata telepon dari bagian administrasi keuangan, yang menginformasikan bahwa mama dan bayinya sudah bisa di bawa pulang karena kondisinya sehat. Wahh, kaget juga pas lagi pada tiduran istirahat...sudah disuruh pulang. Dengan cepat , kita urus administrasi dan pembayaran selama perawatan mama dan bayinya. Kalo tidak salah tagihan saat itu mencapai sekitar 12 jutaan. Setelah membereskan pembayaran, akhirnya menjelang sore hari kita pulang dari RS Panti Rapih. Mama Yuni, si thole dan Uti pulang naik mobil, sementara ayah dan kakung Iin naik sepeda motor. Sesampai di rumah, banyak lagi saudara yang pingin liat si thole, hehehe kalo yang ini hampir satu kampung dan tetangga satu lingkungan, jadinya kita perlu buku tulis untuk mencatat siapa saja keluarga, kerabat, tetangga yang pingin liat thole, karena mereka pada bawa amplop untuk si thole hehehehe....

Berkah Dalem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar